25 Desember 2007

Jogja di Waktu Malam



Ehm…enaknya tidur siang di jogja, di kosannya temanku, Lasuardi, kami bertiga tidur kayak ikan pindang dijejer.

Habis gitu, kita maghriban di masjid deket situ….setelah itu kami jalan-jalan ke kota. Dinner di warung ayam bakar madu, sebelah jalan deket kampus UGM, udah cukup untuk mengenyangkan perut kami. Terus…perjalanan dimulai, Kaliurang dengan tujuan akhir Malioboro….jalan kaki Fren coz jam 8 ke atas udah gak ada angkot. Wuh…gak kebayang deh jalan kaki 10 km….10 km….10 km…buat nyambel, cabe deh…gile…edan deh pokoknya. Dua puluh kilometer, Dramaga ke Kota Bogor aja konon 11 km…itu udah kebayang jauhnya minta ampun. Tapi jujur….yang buat aku gak lupa tuh….suasana kotanya…klasik banget…jalanannya lebar, gak macet…udaranya hangat….tidak akan terlupakan pokoknya.

Sebelum nyampe di Malioboro kami mampir untuk beli Gudeg, buat sangu makan ntar malem di kereta.

Malioboro, akhirnya kami sampai juga. Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB, suasananya…tenang. Banyak muda-mudi di pinggir jalan, tidak terlalu rame waktu itu, jadi enak untuk jalan-jalan. Kami sempet foto-foto di Kantor Gubernur, Benteng Vredeburg, Keraton, di tengah jalan Malioboro..wah seru deh pokoknya. Ntar deh foto-fotonya aku kirim ke milis STK 42 oyi. Kami bertiga juga sempet nyicipin wedang royal…eh..wedang jahe…eh..apa ya namanya..lupa…pokok…minuman yang anget2 gitu deh. Salah satu adegan yang tidak terlupakan…nyicipin minuman itu di depan tugu ‘serangan umum 1 maret’…dihiasi lampu jalan yang terang juga tidak redup, udara yang hangat. Wah seru abis….

Sudah pukul 00.00 dini hari, kami bertiga balik….saya dan sigit ke stasiun untuk balik ke Malang pake kereta Mutiara Selatan transit di Jombang dilanjutin naek bus puspa indah, sedangkan lasuardi balik ke kosannya. Thanks A lot Las….

Di Stasiun Tugu….kami berdua, saya dan sigit…diskusi tentang GSB ke depan. Sigit banyak menasehati saya…tentang apa yang harus saya lakukan, hal yang memang harusnya dilakukan sebagai teman dekatku. Bahkan kami berdua menyepakati slogan GSB tahun ini. GSB CHANGE 2008 “KARENA….TIDAK PERNAH TERPIKIR UNTUK MELAKUKAN HAL YANG BIASA AJA….”

Pukul 01.30, Kereta Mutiara Selatan tiba….dan kami pulang dengan banyak kenangan…dan juga harapan.

Jogja di Waktu Malam…tidak akan terlupakan. Suatu saat aku akan kembali…

Yogyakarta……

Yogyakarta

Akhirnya kami berdua sampai juga di Kota Yogyakarta, aku dan sigit, setelah melewati beberapa petualangan yang seru. Pertama, mengejar KRL tujuan Stasiun Kota, sampai-sampai helm si fuad jatuh dan menerobos lampu merah, terus salah KRL yang ternyata tujuannya ke Stasiun Tanah Abang, naik bajaj nabrak mobil pickup, terus menggelandang di Kereta Senja Utama tujuan akhir Stasiun Tugu Yogyakarta….pindah gerbong biar dapet tempat duduk dan supaya bisa tidur nyenyak he..he.he.

Huh…akhirnya..sampai juga. Kami berdua yang jenius langsung sarapan Soto di depan Stasiun Tugu, nikmat Bro..

Perjalanan dilanjutkan ke daerah Kaliurang untuk silahturahmi ke temanku, teman kentalku waktu SMA, Lasuardi, silahturahmi ? ya…gmana ya…intinya buat istirahat bentar gitu..mandi..dan tidur he..he..he..gila capek banget bro. Habis mandi kami gak sempet tidur, langsung tancap gas cari makan dan keliling kampus UGM.

Universitas Gadjah Mada. Kesanku pertama : Wooowww…cakep banget, unsure tradisinyaa kental, jawa banget, tapi modern, keren fren. Kami bertiga, aku, lasuardi n sigit berjalan ke rektoratnya. Aku n sigit sangat kagum….keren..keren..klasik banget tapi megah..auranya keliatan.Perjalanan dilanjutkan ke GSP, tempat wisudanya cah-cah UGM, terus FKG terus FKU. Dalam batinku aku menyayangi kenapa aku n sigit datangnya waktu liburan, coba waktu pekan-pekan kuliah….wah pasti rame tuh FKG n FKU dan pasti ada mahasiswi-mahasiswi yang seliweran kan. Bolehlah lirikan pertama ha..ha..ha..dasar cowok !!! terus kami bertiga ke Fakultas Teknik-nya, aku sempet ngenet juga disitu…lumayan.

Sudah lama berputar-putar kampus UGM, kami bertiga pulang ke kosannya Lasuardi…dan habis itu…setelah shalat tentunya…kami bertiga tepar…

13 Desember 2007

Antara Cinta, Perasaan, dan Persahabatan


“Hei, Win !!!! Kalo under ring itu pake dua tangan !!”. “Win, sekarang permainan basketmu semakin menurun?”. “Win, salah kamu waktu upacara apa??”. “Win, kamu itu sebetulnya masih menghormati saya sebagai pembinamu gak sih?”

Semua kata-kata keras itu pernah kurasakan di SMA, sebagai pemain basket, sebagai petugas upacara, dan terakhir sebagai Ketua Umum Paskibra. Mas Erik, pelatih basketku, seniorku, dan pembinaku lah yang selama ini telah membentuk mentalku seperti ini. Jujur….aku lebih suka mereka yang terbuka denganku, terutama terhadap semua tingkah lakuku yang membuat orang lain merasa dikecewakan. Aku lebih menghargai teman-temanku yang mau berani terang-terangan bicara tentang kesalahan-kesalahanku, karena sejatinya kekhilafanku berasal dari diriku sendiri. Aku tidak pernah merasa bahwa aku lah yang terhebat, terpandai, terjago, dan terbaik. Saya hanya manusia biasa, sebagai anak harapan orang tua saya, sebagai pemain basket, dan sebagai teman yang punya segudang impian seperti halnya orang lain. Seandainya aku bisa memilih, aku pasti memilih seseorang sebagai sahabatku yang bisa memarahi aku di saat aku salah, tanpa harus dipendamnya, yang siap setiap saat memberikan pendapatnya, disaat aku sangat membutuhkannya sekalipun pendapatnya berbeda denganku tanpa rasa sungkan, dan selalu mempercayai aku.

Kenapa?karena aku juga akan berbuat demikian…aku akan marah jika sahabatku berada di luar jalur semestinya, aku akan berikan pendapatku apabila dia membutuhkannya, dan aku akan berikan pendapat yang obyektif walaupun menyakitkan hatinya, dan aku senantiasa percaya dia, karena aku sadar kita berdua adalah manusia biasa yang selalu berharap menjadi memberikan yang terbaik untuk semuanya.

Aku marah…dengan harapan dia sadar atas kesalahannya dan akan memperbaiki dirinya, segera, bukan untuk meninggalkannya dan membencinya. Kuberikan pendapatku yang berseberangan karena aku harap dia bisa mempertimbangkannya kembali sebelum mengambil keputusan.

Hem….tapi semuanya sudah terjadi. Ketika semua penjelasan sudah tidak berarti lagi hanya menyisakan riak-riak gengsi yang pernah kita perbuat….ketika canda tidak membuat kita tertawa lagi hanya meninggalkan penyesalan belaka.

Tapi…ketika pintu hati masih terbuka……ketika lilin harapan masih menyala….ketika matahari tidak segan membagi sinarnya….dan saat impian-impian itu masih juga belum terwujud….

Diiringi lagu ‘Air Mata’ dari band DEWA…….kusadari, jalan ini yang harus kutempuh. Ujiankah?Cobaankah?Hanya Dia yang Maha Tahu Segalanya. Rabb sekalian Alam.

Kupejamkan mataku….ada bayangan disana…..Bunda…Ayah…kakakku….adikku….dan kucingku, coki.

Kubuka kembali mataku….tidak ada air mata yang jatuh….

Sekali lagi…aku harus berhadapan dengan kenyataan….

‘Please Don’t Say Good Bye’ dari Ten2Five….lagu terakhir malam itu…

05 Desember 2007

Impian itu harus Kuraih


Rabu, dini hari, 01.20.

Mataku belum terpejam…mungkin sorenya habis ketiduran, jadi malemnya ya gini..gak bisa tidur. Tugas Rancob dalam proses pengerjaan berkat bantuan Arie, temanku. Tiba-tiba lututku, sebelah kiri, terasa cenut-cenut, aneh….kenapa dengan lututku ini. Seharusnya selama ini yang kurasakan sakit hanya lutut kananku. Hem…firasat yang kurang baik, menurutku. Kurang baik bagi tim basket Statistika dan MIPA. Lutut adalah bagian vital semua atlet. Sudah lama cedera lutut kananku ini kuceritakan ama Dicky, teman se-STK sekaligus anggota tim juga, tapi dia hanya menanggapi dengan bercanda or sesekali dia menyarankanku untuk pijet or therapy or whatever lah. Kenapa dua-duanya sekarang sakit ya? Padahal asupan makanan sudah aku jaga….latihan? belum sih, lagi mau rutin lagi.

Kulihat ‘di depan sana’ bakal menjadi tantangan berat untuk tim basket Statistika khususnya, kalo MIPA sih…banyak yang bisa jadi backup ku, jadi aku merasa sedikit tenang. Kalo Statistika? Kalo ngeliat penampilan COSMIC kemarin….masih banyak bertumpu padaku, hal yang sebenernya aku tidak suka. Tidak suka? Ya…tim adalah tim..bukan diwakili oleh seseorang bahkan dua orang. Kalo tim basket itu terdiri dari 5 orang maka yang bermain harus 5 orang. Penampilan Statistika sebenarnya adalah ketika Final melawan Biologi. Kurang meratanya ‘tekanan’ yang harus diemban, skill, dan semangat.

Erwin, Romy, dan Dicky itulah trisula yang dimiliki oleh Tim Basket Statsitika. Kalau ingin menghancurkannya cukup butuh 2 orang saja. Pertama, jaga ketat Erwin. Kedua, jaga salah satu dari Romy or Dicky…setelah itu…habis lah mereka, coz tidak akan bisa menyerang. Solusinya ? sudah ada sih…kalo inget-inget baca komik Harlem Beat dengan tokohnya Naruse dan Slam dunk dengan Sakuraginya…aku ngeliat trizar lah tokoh itu. Dia sudah punya mental diatas rata-rata pemain lainnya, semangat tidak usah diragukan lagi..tapi kalo skill-nya? Waduh..tobat deh…cupu banget..gaya doang isinya. Angga dan Fadli juga…oya, kalo fadli sudah punya keberanian untuk drive menusuk menghancurkan defence lawan…namun kurang dipoles sedikit aja. Hem…sudah saatnya lah mereka bertiga yang akan berkembang pada saatnya nanti. Aku, Romy, n dicky ? berusaha tampil konsisten saja sudah sangat bagus. Dan tentunya kita harus mencari temen-temen 43 untuk regenerasi ke depan.

Membawa Tim Basket Statistika menjuarai kompetisi se-Fakultas, membawa Tim Basket FMIPA juara antar fakultas. Kata-kata itulah yang aku tulis saat tugas WCS setahun lalu. Kalo inget-inget omongannya Pak Basith waktu SR kemarin…..ya, enggak salah lagi, itu impian ku. Dan gak mungkin aku usaha sendiri. Karena kita adalah satu tim. Aku membutuhkan tim yang juga punya satu visi denganku. Aku janji gak akan ‘berjalan di depan mereka’ atau ‘berjalan di belakang mereka’, aku akan ‘berjalan di samping mereka’. Trizar Rizqiawan, Angga Warella, Fadli hakim, Dicky Pratama Yendra, Romy, dan teman-teman yang lain semua, yang suka basket juga…Let’s we play Basketball every Saturday and Sunday.

Impian itu harus kuraih…secepatnya, sebelum lututku semakin parah, sebelum semuanya terlambat, dan supaya aku focus ke impianku yang lainnya. Ya Allah Kabulkanlah. Amin.

Rabu, dinihari, 02.10, kuputuskan untuk tidur.

Kubuka pintu di ruangan itu, pagi harinya, hujan menyapaku. Aku kaget…kumerasa ada yang menangis…entah siapa…mungkin Cuma perasaanku saja. Semoga.

Best Moment

Gathered as one, Think as many, Explore Statistics. Tema inilah yang diangkat dalam Statistika Ria 2007 yang diselenggarakan oleh Himpunan Keprofesian Gamma Sigma Beta, mahasiswa Statistika IPB. Acara yang menginjak tahun ketiga ini dilaksanakan pada tanggal 1-2 Desember 2007 dan diketuai oleh Saudara Trizar Rizqiawan. Beberapa kegiatan dalam acara yang berskala nasional kali ini adalah Seminar Nasional dengan tema Data Mining bertempat di Auditorium Rektorat IPB dan Lomba Statistika tingkat mahasiswa, Dialog Pasca Kampus, Training Pengembangan Diri, dan Lifetime Achievement Award bertempat di Auditorium Fakultas Peternakan IPB. Tujuan yang ingin dicapai dari diselenggarakannya acara ini adalah mengembangkan dan mengenalkan ilmu Statistika ke kalangan civitas akademika dan kalangan umum

Statistika Ria 2007 kali ini diikuti oleh berbagai universitas di Indonesia, diantaranya, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Islam Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Gajayana Malang, Sekolah Tinggi Ilmu Statistika Jakarta, Universitas Pakuan Bogor, dan Institut Pertanian Bogor. Semua Peserta tersebut akan memperebutkan Piala Bergilir Andi Hakim Nasution, Piala Rektor, Piala Ikatan Statistikawan Indonesia (ISI), dan Piala Kepala Departemen Statistika IPB. Jumlah peserta Seminar yang mencapai 144 orang dan 42 mahasiswa yang mengikuti Lomba Statistika merupakan prestasi yang membanggakan karena ada peningkatan yang sangat signifikan bila dibandingkan tahun kemarin.

Seminar Nasional dengan tema Data Mining diisi oleh pemateri yang handal di bidangnya, diantaranya adalah Bapak Moch. Arif Bijaksana, Dosen STT Telkom, Bapak Bambang Bodhianto dari Astra International, dan Bapak Wahyudian, dari ATG. Sedangkan dalam Lomba Statistika kali ini menghadirkan juri yang berkompeten, diantaranya Bapak Deddy dari Ikatan Statistikawan Indonesia, Ibu Utami D.S dan Ibu Erfiani, keduanya adalah dosen di Departemen Statistika IPB. Acara yang sangat meriah ini dihadiri oleh Bapak Ahmad Ansori Maatjik, Bapak Asep Saepuddin, Bapak Hari Wijayanto selaku Kepala Departemen Statistika IPB serta tidak ketinggalan pula hadir Ibu Andi Hakim Nasution dengan anak dan menantunya.

Dalam Statistika Ria 2007 kali ini, IPB berhasil mempertahankan kemenangannya seperti tahun lalu. Adapun sebagai juara 1 adalah Ratih Nurmasari dari IPB memperoleh Piala Bergilir Andi Hakim Nasution, Piala Rektor, dan uang tunai sebesar 3 juta rupiah, juara 2 diraih oleh Leisha Wahyu dari IPB mendapat piala dari Ikatan Statistikawan Indonesia dan uang tunai 2 juta rupiah, dan di posisi 3 adalah Misbachul Anam dari UGM mendapatkan Piala Ketua Departemen Statistika IPB dan uang tunai 1 juta rupiah. Acara lain yang tidak kalah menariknya adalah penganugerahan “ Lifetime Achievement Award” kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Ansori Maatjik, M.sc atas dedikasi dan pemikiran beliau terhadap bidang ilmu Statistika. Harapan ke depan acara seperti ini akan terus dilaksanakan dan bahkan diselenggarakan di IPB International Convention Center dan menghadirkan juri internasional agar dapat menjadi acuan Lomba Mahasiswa Tingkat Nasional sesungguhnya.

01 Desember 2007

Statistika Ria 2007

Sabtu 1 Desember 2007, kita-kita, anak statistika lagi ada gawe gede-gedean se-nasional. Acaranya tuh Seminar Nasional dan Lomba Statistika untuk Mahasiswa se-Indonesia.

Sabtu Pagi : 04.30 : Jam weker bunyi, nyaring banget, membangunkan aku dari mimpi yang indah. Langsung kuambil handuk dan kuguyur badanku dengan air. enak-enak mandi, gak taunya ada suara cewek, kukira tetangga sebelah mulai bangun dan mempersiapkan sesuatu. Tapi, waktu cewek tuh ketawa...kayaknya kenal deh...kalo didenger pola dan model ketawanya, kayaknya temenku. Eh, gak taunya dugaanku bener...temenku sendiri..poppy lg nyariin sigit.

: 05.15 : aku mulai berangkat dari kontrakan. Pake kemeja warna biru tua, pinginnya c pake jas kayak orang-orang kantoran gitu. Tapi nasib ukurannya kagak ada yang cukup ma badanku yang tinggi-besar. Ya udah deh, pake apa adanya aja. kaos kaki pinjem pula, payah :)

: 06.30 : mulai briefing di auditorium rektorat...aku yakin, hari ini bakal 'indah'.

: 08.00 : acara dimulai...berjalan lancar. aku aja mondar-mandir gak jelas...kadang ngurusin pembicara...kadang ngurusin MC yang super bawel...capek deh. Aku juga sempet bincang-bincang ma pembicara, Pak Wahyudia, namanya. Beliau juga alumni Statistika IPB angkatan 29, temennya Pak Anang, dosen Teori Statistika ku. Beliau banyak cerita mengenai kuliahnya dulu yang sempet diajar ma (alm) Pak Andi Hakim, katanya, masuk-gak masuk kuliah sama aja..gak ngertinya..ha..ha..ha. Dia juga cerita kalo ilmu Statistika itu gak sembarang orang bisa memahaminya. So, jangan takut kalo lahan kerjaan kita diambil orang. tenang aja. Amin.

: 12.30 : waktunya makan siang....kuantar pak wahyu untuk ngambil prasmanan. Kulihat trizar, si ketua pelaksana, ngambil prasmanan juga. karena tingginya rasa solidaritasku sama temen, aku ngambil juga tuh prasmanan, kasian 3zar gak ada temen makannya. Aku ngambil nasi, steak, ayam, dan krupuk. Cukup nikmat....alhamdulilah...asyik juga prasmanannya. he..he..he..

: 13.30 : habis shalat, langsung aku menuju ke dalam auditorium...acaranya sekarang lagi babak penyisihan lombanya. di dalam ruang operator...gak ada apa-apa. Tiba-tiba aku ada ide cemerlang...wifi..berarti..internetan dong. Kucoba on-kan wifi di laptopku...ternyata bisa connect juga. Daripada ngganggu anton kis and angga yang lagi tidur aku ngisi blog deh...he..he..he..seru abis