13 Desember 2007

Antara Cinta, Perasaan, dan Persahabatan


“Hei, Win !!!! Kalo under ring itu pake dua tangan !!”. “Win, sekarang permainan basketmu semakin menurun?”. “Win, salah kamu waktu upacara apa??”. “Win, kamu itu sebetulnya masih menghormati saya sebagai pembinamu gak sih?”

Semua kata-kata keras itu pernah kurasakan di SMA, sebagai pemain basket, sebagai petugas upacara, dan terakhir sebagai Ketua Umum Paskibra. Mas Erik, pelatih basketku, seniorku, dan pembinaku lah yang selama ini telah membentuk mentalku seperti ini. Jujur….aku lebih suka mereka yang terbuka denganku, terutama terhadap semua tingkah lakuku yang membuat orang lain merasa dikecewakan. Aku lebih menghargai teman-temanku yang mau berani terang-terangan bicara tentang kesalahan-kesalahanku, karena sejatinya kekhilafanku berasal dari diriku sendiri. Aku tidak pernah merasa bahwa aku lah yang terhebat, terpandai, terjago, dan terbaik. Saya hanya manusia biasa, sebagai anak harapan orang tua saya, sebagai pemain basket, dan sebagai teman yang punya segudang impian seperti halnya orang lain. Seandainya aku bisa memilih, aku pasti memilih seseorang sebagai sahabatku yang bisa memarahi aku di saat aku salah, tanpa harus dipendamnya, yang siap setiap saat memberikan pendapatnya, disaat aku sangat membutuhkannya sekalipun pendapatnya berbeda denganku tanpa rasa sungkan, dan selalu mempercayai aku.

Kenapa?karena aku juga akan berbuat demikian…aku akan marah jika sahabatku berada di luar jalur semestinya, aku akan berikan pendapatku apabila dia membutuhkannya, dan aku akan berikan pendapat yang obyektif walaupun menyakitkan hatinya, dan aku senantiasa percaya dia, karena aku sadar kita berdua adalah manusia biasa yang selalu berharap menjadi memberikan yang terbaik untuk semuanya.

Aku marah…dengan harapan dia sadar atas kesalahannya dan akan memperbaiki dirinya, segera, bukan untuk meninggalkannya dan membencinya. Kuberikan pendapatku yang berseberangan karena aku harap dia bisa mempertimbangkannya kembali sebelum mengambil keputusan.

Hem….tapi semuanya sudah terjadi. Ketika semua penjelasan sudah tidak berarti lagi hanya menyisakan riak-riak gengsi yang pernah kita perbuat….ketika canda tidak membuat kita tertawa lagi hanya meninggalkan penyesalan belaka.

Tapi…ketika pintu hati masih terbuka……ketika lilin harapan masih menyala….ketika matahari tidak segan membagi sinarnya….dan saat impian-impian itu masih juga belum terwujud….

Diiringi lagu ‘Air Mata’ dari band DEWA…….kusadari, jalan ini yang harus kutempuh. Ujiankah?Cobaankah?Hanya Dia yang Maha Tahu Segalanya. Rabb sekalian Alam.

Kupejamkan mataku….ada bayangan disana…..Bunda…Ayah…kakakku….adikku….dan kucingku, coki.

Kubuka kembali mataku….tidak ada air mata yang jatuh….

Sekali lagi…aku harus berhadapan dengan kenyataan….

‘Please Don’t Say Good Bye’ dari Ten2Five….lagu terakhir malam itu…

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Dilihat dari judulnya,,,Widih,,,,,
Setelah dibaca,,,,
Okeh juga,,,
Yap,,Senang bila ada orang yang berterus terang bila kita punya salah,,,,Jujur aja,,,Sulit untuk menemukan orang yang seperti itu,,
Pernyataan yang jujur dari orang memang tekadang menyakitkan tapi,,,semoga dengan kejujuran orang itu dapat memperbaiki diri,,,Amin,,,

w_nink mengatakan...

judulnya rada gk nyambung boz....!
mgkin seharusnya 'kejujuran'.
y,tp boleh juga dech.....

setujuuuu bgt ma apa yg km tulis.kn msh ada hubungannya ama commentQ yg kmrn kn kl gk slh....
tp kyknya mas rwin yg aq knal dl gk kyk gt dech,lbh byk yg km pendem sendiri mas.tp gk tw y kl skr dah brubah.

pokoknya aq setuju ma yg km tulis!drpda njendol mburi kyk blangkon.....btul?

ngomong2 soal cobaan,ujian dsb yg km tulis terakhir itu...
aq jd inget ma yg barusan aq blg k tmnQ

dibalik semua cobaan yang Allah berikan,pasti ada kekuatan untuk menghadapinya
dibalik semua masalah yang Allah berikan,pasti ada solusinya

cobaan dan masalah adalah ujian k level yg lbh tinggi
dan dibalik semua ujian yang Allah berikan,pasti ada kemuliaan...

trizar.rizqiawan mengatakan...

aslm..
memang benar kata orang...memulai sesuatu itu sangat sulit...even kita dalam keadaan yang jauh dari sulit...tapi menyelesaikann itu memang melegakan...being someone else is impossible,but to feel the way they feel...it's just something else...cinta,perasaan,dan persahabatan...i think...dalam persahabatan ada cinta dan perasaan...