23 Oktober 2007

18 Oktober 2007

Hari Kamis tepatnya, saya dan alumni atau lebih tepatnya Purna Paskibra SMA 3 Malang ingin mengadakan Halal Bihalal di Sekolah tercinta, yang penuh cerita, SMA 3 Malang. Janjian datang jam 8, saya sendiri datang jam 9, bukan contoh yang baik untuk ditiru. Ketika datang, saya kaget n bercampur senang, ternyata alumni angkatan 2004 juga pada hadir di SMA, seperti kebetulan saja. Saking banyaknya yang datang saya lupa nama kakak2 kelas saya, padahal dulu sempat akrab, satu organisasi, maen bola bareng, ah tambah pikun saja saya ini.

Dari banyaknya kakak kelas yang hadir, ada satu orang yang tidak mungkin saya lupakan. Salah satu pemain basket andalan tim basket SMA 3 sekaligus kapten tim, shooter terbaik, dan terakhir kali dia juga senior saya di Paskibra. Latif Kurnia Desianto. Salah satu pemain basket yang secara pribadi ingin saya kalahkan dalam pertandingan 1 on 1. Untuk membuktikan siapa yang paling keren diantara kita J

Pertemuan yang singkat di sekolah cukup dalam halal bihalal saja. Saya dan teman2 langsung pergi untuk berkunjung ke teman2 dan akhirnya ke Pembina Paskibra pada jaman saya. Bapak Adi Sasongko. “Win, y opo kabare “, ternyata orang ini masih ingat saya. Ya iyalah, Ketua Umum Paskibra SMA 3 Malang gitu Loh, orang yang berhubungan langsung dengan Pembina. Terlintas dalam kenangan buruk yang pernah saya lakukan, saya pernah ‘berbicara keras’ pada beliau, hal bodoh yang pernah saya lakukan. Namun apa yang saya lakukan saat itu, adalah bukti kecintaan saya pada Paskibra SMA 3 Malang dan rasa hormat dan sayang saya pada beliau. Maafkan saya Pak Adi.

Sorenya saya sempatkan untuk maen Basket di Lapangan Rampal. Lagi enak-enaknya pemanasan, eh gak taunya ada Latif juga. Akhirnya kami bisa bersua juga dan ngobrol-ngobrol ngalor-ngidul. Lagi-lagi, pertanyaan pertama “Ujubmu sopo saiki Win ? “ Hemph...sepertinya umur se-kita ini memang wajar untuk menanyakan hal itu, umur yang dewasa, itulah kesimpulan saya akhirnya. Dengan santai saya jawab saja lagi kosong. Dia juga cerita pengalaman bertanding di Penyisihan LIBAMA (Liga Basket Mahasiswa) di Surabaya. Persiapan yang hanya 1 bulan dan latihan fisik yang sangat keras, disuruh shooting sampe 1000 kali dan harus masuk minimal 300. Wuihh...sebagai pemain basket, saya merasa iri dengan Latif, Latihan fisik keras, LIBAMA, dan shooting 1000 kali tidak pernah saya jumpai di IPB, baik dalam tingkat Departemen, Fakultas, dan UKM. Saya sangat iri. LIBAMA adalah Invitasi Bola Basket terbesar untuk Mahasiswa, pemain basket sejati pasti ingin merasakan atmosfer pertandingannya. Termasuk saya sendiri. Hari mulai gelap, saya tidak berkesempatan untuk bertanding dengan Latif. Sampai sekarang saya belum dapat mengambil kesimpulan siapa pemain basket paling keren diantara kita setelah merantau 2 tahun lebih. Latif, suatu saat saya akan mengalahkanmu....sampai jumpa di LIBAMA.

Suatu saat nanti IPB akan meramaikan atmosfer LIBAMA....

Entah kapan...

16 Oktober 2007

Di Tengah-tengah mereka

Memang Betul kata orang, Bulan Ramadhan adalah bulan penuh hikmah dan bulan penuh Rahmat. Hari Rabu (10/10), kami Keluarga Mahasiswa Arek Malang Institut Pertanian Bogor (KM AREMA IPB) berkunjung untuk Bakti SosiaL ke Panti Asuhan Al-Hikmah yang ada di daerah Sawojajar Malang. Baru kali ini saya pribadi berkunjung secara resmi ke Panti Asuhan untuk Bakti Sosial, kalau tidak salah, dulu ketika SMP kelas 1 saya sempat ke Panti Asuhan memberikan beberapa bungkus mie rebus dan goreng dan barang-barang lain untuk disumbangkan ke Panti Asuhan di bilangan Soekarno-Hatta Malang. Itupun untuk memenuhi tugas PPKn yang dibebankan pada kami. Kali ini suasananya berbeda, saya benar-benar merasakan apa arti syukur, apa itu cita-cita, harapan, semangat yang berbeda dengan semangat bertanding basket, sikap yang polos, dan masih banyak lagi. Ternyata banyak orang-orang di sekeliling kita yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita. "Nama saya Fiya, kelas 3 SD, cita-citanya jadi Guru". "Nama saya Ahmad, kelas 1 SD, cita-cita saya mau jadi polisi". Ucapan polos dari mereka adalah harapan masa depan mereka dan tentu saja masa depan bangsa ini juga.

Tepat keesokan harinya, saya ikut buka puasa bersama teman-teman SMA kelas 2 yang ketika itu kami beri nama kelas Da Fiesta, mengambil salah satu nama produk nasional yang cukup terkenal (ups..sory). Saya sendiri datang ketika adzan magrib udah berkumandang, dengan 'boncengan' berdua dengan teman saya, Angga, kami langsung ke rumah teman di bilangan Pondok Blimbing Indah. Senangnya ketemu dengan teman-teman SMA, saya lihat secara umum, mereka sudah 'berkembang' namun ada juga yang 'tetap' namun sekali lagi ini penilaian saya pribadi, aslinya siapa tahu. "IP-mu papat maneh a Win ?". "Wis duwe ujub piro ?, mosok gak duwe rek". Pertanyaan itu selalu ditujukan pada saya apabila bertemu, apa enggak ada pertanyaan lain, mbok yao nanya apa gituh. Untuk kali ini saya jawab aja IP-ku turun dan aku belum punya pacar. Habis makan besar seperti biasa waktu SMA dulu secara naluri kami ngobrol ngalor-ngidul, nanya kuliah lah, nanya rencana ke depan lah, dan masih banyak lagi. Saya sendiri salut sama teman-teman, di tengah-tengah kesibukan kuliah dan Shaum Ramadhan, tali Silahturahmi tetep terjalin baik. Bahkan kami komitmen untuk membuat suatu wadah komunitas alumni kelas 2-2 2005 di Friendster sebagai alat komunikasi satu sama lain, juga yang saya banggakan kita punya 'program-programan' untuk jalan-jalan dan saya punya inisiatif untuk mengadakan Bakti Sosial kembali, entah program ini disetujui atau tidak oleh teman-teman. Semoga saja disetujui, agar kehadiran kita semua di dunia ini ada manfaatnya bagi orang lain, tidak hanya senang-senang saja jalan-jalan ke tempat wisata namun kepekaan sosialnya kurang. Tapi saya yakin teman-teman pasti setuju, karena saya dulu Ketua Kelasnya :)

Dua hari setelah itu, hari Sabtu tepatnya, kami adakan sungkeman di rumah nenek tepat setelah melaksanakan Shalat Ied. Kali ini enggak ada yang nangis, kenapa ya ? mungkin semuanya lagi merasa senang di hatinya, semoga saja. Seperti biasa, saya makan 'agak lebih' dari porsi biasanya maklum mumpung ada, jarang di Bogor ada opor ayam, ketupat, rendang, kerupuk, dan sambal, gratisan lagi. Sekali lagi maklum anak kos-kosan :). Enggak lama kemudian ada saudara datang, lebih tepatnya ada Sekar dan Galuh. Sekar ini yang dulu jadi adik kelasku di SMA 3 dan jadi juniorku di Kesatuan Paskibra. Terlintas kenanganku waktu dulu, ketika hendak pressure untuk pembinaan mental, jujur saya rada sungkan ngadepin anak satu ini, hubungan saudara kali ya. Entah kenapa waktu itu kami ngobrol santai dan lepas beda waktu SMA dulu, sekali lagi mungkin hubungan senior-junior kali ya. Kondisi yang seharusnya tidak ditanggapi secara berlebihan. Galuh, adiknya, juga sekarang di SMA 3 kelas 2 IPA, namun kali ini saya tanyakan dia ngambil ekskul Jurnalistik, tidak seperti kakaknya, pilihan yang tepat menurutku. Ada yang berbeda dari mereka berdua, lebih tinggi pastinya, padahal dulu masih kecil, umbelan lagi :).

Di Tengah-tengah mereka saya merasakan 3 situasi dan kondisi yang berbeda satu sama lain. Keprihatinan, Realita, dan Kekeluargaan. Tiga situasi dan kondisi dimana dapat terjadi di tengah-tengah mereka pula. Lagi-lagi saya temukan 'Keragaman' itu dalam hidup ini. Keragaman...


NB : Translate à "IP-mu 4 lagi a Win ?" dan "Sudah punya pacar berapa?, masak belum punya Rek"

Hari Kemenangan

Adzan berkumandang tepat pukul 17.26 waktu Kota Malang, setelah itu takbir menggema di seluruh Kota. Sama persis seperti tahun kemarin, saya dan keluarga besar berkumpul di rumah nenek untuk berbuka puasa bersama dan sebagai acara kumpul sekeluarga, kebetulan keluarga dari Jakarta datang untuk merayakan Idul Fitri di Kota Apel nan dingin ini. Ada yang sedikit berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya, kali ini, Idul Fitri diramaikan oleh adik bayi, anak dari saudara sepupu saya. Sangat menyenangkan. Menyenangkan ? Iya, tentu. Adik Bayi yang bernama Selma ini mengingatkan kita pada esensi Hari Kemenangan, Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan hampir oleh 1 milyar umat muslim. Esensi bahwa kita dilahirkan kembali...kembali menjadi suci, tanpa dosa. Benarkah ?

Satu bulan penuh kita digembleng oleh Allah untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada-Nya agar kita bertakwa. Nah, sekarang Ramadhan telah meninggalkan kita....Bulan Syawal menyambut kita setelah itu bulan-bulan lainnya akan kita lalui. Akankah kualitas Ibadah kita sama seperti pada Bulan Ramadhan ? Pertanyaan yang bagi saya sendiri sulit untuk menjawabnya. Kenapa ya ? Semudah itukah dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Wallahualam.

Bulan Syawal 1428 H harus kita sambut sebagai bulan penuh syukur, kita dapat berkumpul dengan sanak saudara, keluarga, dan handai taulan. Namun yang tidak kalah pentingnya kita semua harus tahu bahwa perjuangan sesungguhnya, ketakwaan sesungguhnya adalah ketika Bulan Ramadhan telah meninggalkan kita. Akankah hati kita selalu ikhlas ? akankah pikiran kita selalu berbaik sangka ? akankah kualitas dan kuantitas ibadah kita sama atau mendekati sama pada saat Bulan Ramadhan ? Jika tidak, maka sesungguhnya Bulan Ramadhan masih dianggap ritual biasa oleh kita semua dan kita termasuk manusia yang rugi. Hem, memang berat untuk menggapai surga, sampai-sampai ulama besar dunia, Hasan al Banna, pernah berujar "Don't Give Up UntiL ouR Foot Touch HeaveN".

Seperti iklan Djarum yang sering nongol di TV, Hati adalah cerminan diri (Siapa yang dapat mengira dalamnya hati ?) dan Pengorbanan adalah Kemenangan Diri. Kalimat yang sederhana namun sangat menyentuh dan banyak intrepretasinya.


Taqobbalallahu minna wa waminkum siyamana wa siyamakum. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Allahu Akbar. :)

09 Oktober 2007

Ternyata Lama juga ya...

wuih...udah 3 jam-an di internet cuma buat nyari driver vga and nge-update Anti virus Mcafee...lama juga ya...saya kirain cuma (paling banter) 2 jam eh ternyata...lama amir.sabar Win...sabar

Udah 3 hari di Malang..saya kirain and saya niatin konsen ke ibadah..ternyata ? semuanya gak kesampaian. Pertama, nyervis niy notebook habis kena virus Renova kena fee 50 ribu, busyet !!, kedua, ada buka bareng ama temen2 SMA kelas 2..terus, ketiga bakti sosial deh ama KM Arema IPB...sibuk banget ya...

Gak di Bogor...gak di Malang...banyak juga yang ngebutuhin...Alhamdulilah, semoga saja kehadiranku bermanfaat. Amin

Udah ditunggu temen niy..

Ciao

My First Note

Assalamualaikum wr, wb

Halo semuanya....bapak-bapak, Ibu-Ibu, teman-temanku yang di Bogor dan yang di Malang....
Sekarang adalah Peluncuran perdana blogspot Erwin Indra, bertepatan pada hari ke-27 kita melaksanakan Shaum Ramadhan...gmana temen2 ?puasanya penuh kan ?? hayo ntar gak dapet salam tempel lho :)

Yah..ini blog-nya Erwin Indra....motivasinya ? agar bermanfaat, mengisi waktu luang, dan bertukar ilmu...udah itu aja. Catatan Hidupku ? Yup, betul sekali...kenapa ? karena...karena apa ya ?saya juga gak tau...alias gak ada alasannya..terkadang sesuatu tidak memerlukan alasan, bukan?

Ok...sementara ituh aja dulu ok Fren

Wassalamualaikum wr, wb